Kenangan yang tersisa dari Pestablogger 2008

Sebagian yang pernah hadir di pestablogger 2007 dan 2008, kemungkinan besar mempunyai kesan yang sama, pestablogger kali lebih rame, lebih meriah, karena sebagian besar para blogger sebetulnya telah merasa akrab di dunia maya, dan bahkan ada yang pernah melakukan kopdar beberapa kali. Jadi, pantas kalau dikatakan bahwa acara pestablogger kemarin, merupakan ajang kopdar blogger di Indonesia. Tentang apa yang dibicarakan, saya telah mengulas tentang makna dari “blogging for society” itu sendiri pada tulisan sebelumnya.

Yang jelas saya salut pada panitianya, yang pasti sangat lelah dalam mempersiapkan segala sesuatunya. Tapi, pada hari Minggu pagi, saya dibuat terkaget-kaget telah ada postingan baru dari mas Iman Brotoseno (calon kuat Chairman PB09), maupun ndoro kakung. Sedangkan saya, yang hanya duduk manis, bersama anak dan sepupu, Minggu pagi masih bermalas-malasan dan belum berniat nulis sama sekali. Jadi, memang beliau-beliau cocok sekali menyandang nama sebagai “seleb blog”.

Saya hanya ingin menulis yang ringan, lucu, seputar kenangan hadir di PB 08, karena tentu teman-teman yang lain juga akan menulis sesuai pengalaman batin yang diperolehnya selama mengikuti acara sejak jam 10 pagi sampai dengan jam 17.30 wib……..dan baru terasa lelah setelah semua usai.

1. Avatar memudahkan orang lain mengenal kita
Begitu menginjakkan kaki di depan gedung BPPT, agak bingung, kok malah banyak pria berpakaian jas dan dasi lengkap. Apa salah gedung? Namun kemudian hati agak tenang karena melihat ada yang memakai kaos PB08 di depan pintu BPPT yang masih tertutup, karena jam masih menunjukkan jam 8.20 wib.

Tak lama kemudian ada seorang cowok yang memperkenalkan diri, dan dia langsung telak menyebut nama panggilan dalam URL, serta nama anak sulung saya. Ternyata dia adalah Wibisono atau saya lebih mengenalnya sebagai budayawan muda.

Enny dan Wibisono

Sedang asyik menggelar barang-barang yang ada di tas buat foto, ada fotografer yang mendatangi, ternyata mas Toni Wahid (awalnya saya kira ada hubungan dengan Wachid yang itu), dan menawarkan untuk foto bersama. Dan inilah foto yang saya ambil dari blognya Toni Wahid.

Foto hasil bidikan Toni Wahid (diambil dari mypotret.wordpress.com)

Dan yang menyenangkan, saya bisa mengompori teman untuk bersedia datang di PB08.

Akhirnya terkena bujukan untuk hadir ke PB08

Tak lama kemudian Arul bersama teman-teman TPC (Tugu Pahlawan) mulai mendatangi, dan mengatakan langsung mengenal saya karena sesuai dengan foto di avatarnya. Begitu juga saat ketemu teman-teman yang lain…..wahh padahal avatar itu hampir saya ganti, namun karena lupa caranya, dan belum sempat ngutak atik Wp, rencana penggantian tertunda terus. Maklum setiap kali ketemu teman sesama blogger, sarannya adalah supaya mengganti avatar……tapi dari pengalaman PB08 kemarin, justru avatar yang sekarang yang memudahkan orang mengenali saya.

2. Ketemu teman-teman yang selama ini hanya kenal di dunia maya
Betapa menyenangkan ketemu teman yang selama ini hanya ketemu di dunia maya. Dan ada beberapa teman yang sempat berfoto bersama, yang dapat dilihat di bawah ini.

Narpen, Yoga, Kang Yari NK, Enny dan Novi (blogger Jambi)

Berpose bersama keluarga Enda Nasution (Enda, putranya dan nyonya)

3. Pestablogger kali ini sangat heboh dan situasi lebih informal
Kali ini pestanya lebih meriah, lebih heboh, lebih cair dan diperkirakan lebih dari 1000 orang telah hadir. Juga acara terkesan informal, panitia patut diacungi “jempol”…mereka berseragam santai dengan kaos PB08 berwarna abu-abu, kecuali Chika yang kaosnya berwarna merah. Saya sempat menukar kaos, karena kaos yang dipesan kekecilan.

Foreign bloger

4. Biar makan di bawah tetap asyik
Setelah acara pembukaan, sesi diskusi mengenai “Blogging for Society”, sesi bersama “foreign bloggers” serta pengumuman penghargaan “Blogging for Society” dan pemenang “The Most Promising Blogger Community in 2008”, semua makan siang dengan nasi bungkus dan dihibur oleh grup musik yang juga para bloggers, membuat situasi makin santai.

Tertawa ceria setelah makan nasi box

Enny, Poppy, Novi (Jambi) dan Narpen

Dan lihatlah betapa nikmatnya makan di bawah sambil mengobrol. Dan ini merupakan pengalaman yang bagus buat panitia, karena tahun lalu makan siang diadakan secara prasmanan, dan akibatnya ada yang tidak kebagian. Makan siang dengan nasi box merupakan jalan keluar yang baik, selain praktis.

5. Diskusi pada sesi workshop yang serius dan santai
Saya berpisah dengan anak-anak dalam mengikuti sesi workshop, saya ikut dalam workshop “Menjadi Photoblogger handal” dengan moderator mas Iman Brotoseno, serta nara sumber adalah Jerry Aurum dan Angelina (dari Canon). Kemudian gabung dua wartawan foto senior, yaitu bang Oscar Matuloh dan Kristupa Saragih. Acara sangat menarik, Jerry menjelaskan bagaimana cara mencari “angle” yang baik agar mendapatkan foto yang menarik dan bisa bercerita. Dengan satu foto, sebetulnya lebih banyak yang bisa diceritakan dibanding beberapa kalimat. Tak terasa waktu cepat berlalu, ada salah satu panitia datang untuk memberi tahu bahwa waktu telah habis.

Acara yang sangat menarik adalah penampilan Maylaifaiza dengan biolanya….sayang hasil foto kabur….dan semua penonton langsung maju ke depan. Dan yang terakhir adalah hasil undian door prize…yang sayangnya tak satupun dari saya, anak saya ataupun sepupu yang mendapatkan undian….padahal hadiah dari sponsor begitu banyaknya.

Keluar dari gedung BPPT telah gelap, dan syukurlah ada taksi BB lewat. Saya dan si bungsu berhenti di Plaza Blok M, untuk melanjutkan nonton film “Quantum of solace” yang dibintangi Daniel Craig…..dan tentu saja menontonnya sambil terkantuk-kantuk.