Sekilas hasil diskusi tentang pemaknaan “Blogging for Society”

Liputan tentang Pestablogger 2008, atau disingkat PB08, telah banyak di muat di media dan tulisan para blogger sendiri, bahkan Kompas hari Minggu tanggal 23 Nopember 2008, menurunkan artikel 2 (dua) halaman penuh yang berkaitan dengan PB08.

Saya tak bisa memberikan laporan selengkapnya, namun saya ingin mengulas diskusi menarik, tentang tema PB08 itu sendiri, yaitu “Blogging for Society”. Tulisan ini merupakan catatan dari hasil diskusi yang dipandu oleh Enda Nasution, yang juga dikenal sebagai bapak blogger Indonesia, dan merupakan Chairman Pestablogger 2007. Nara sumber adalah: Kusmayanto Kadiman (Menristek), Imelda dari Oxfam, Indra dari Telkom, Sofwan Manaf dari pesantren Darunnajah, Amril Gobel dari AngingMamiri.org, serta Yudhis Sudarsono dari TunasCendekia.com.

Mas Enda mengawali dengan pertanyaan, apakah tema “Blogging for Society” tersebut masuk akal?

Menjawab pertanyaan Enda Nasution, Menristek menyatakan, bahwa beliau mengerti apa itu blog dan segala hal terkait tentang blog dari tulisan Enda di blog nya. Blog merupakan suatu ekspresi atau keinginan untuk tampil atau pamer, atas karyanya sendiri atau karya orang lain yang sangat dikagumi oleh si penulis yang menampilkan tulisan tsb di blog nya. Kepada siapa tulisan tsb ditujukan, antara lain kepada teman-teman, dan karena blog terbuka dan dapat diakses oleh siapa saja, berarti tulisan tadi dapat dibaca oleh masyarakat umum, atau society itu sendiri.

Sedang Imelda dari Oxfam menyatakan bahwa blogging sebagai suatu tools yang berdampak langsung pada masyarakat. Oxfam sendiri mulai mengkomunikasikan kepada masyarakat melalui blog sejak akhir tahun 2007, dan terus meng up date data yang ingin disampaikan pada masyarakat, saat itu tentang perubahan iklim. Ternyata sambutan masyarakat demikian besarnya, tidak terbatas masyarakat di Indonesia, namun juga dari masyarakat di manca negara. Jika komunikasi tadi dilakukan melalui media cetak akan terbatas pada seberapa banyak yang dapat di cetak, namun komunikasi melalui blog, saran masyarakat dapat diterima langsung, dan hal ini sangat bermanfaat dalam membuat program kerja Oxfam selanjutnya.

Indra, dari Telkom, mengatakan bahwa Telkom menyadari pentingnya blog, dan kebutuhan akan akses internet yang cepat. Oleh karena itu Telkom berusaha menyediakan jaringan internet, yang mudah dan murah, dan dapat diakses dari mana-mana. Setiap user dapat bergerak kemana-mana, dan saat ini ada sekitar 5000 rumah yang merupakan point atau titik yang telah dipasangi speedy. Dengan menggunakan prepaid, dan membawa modem, maka akses internet dapat dilakukan melalui point yang telah dipasangi speedy, sehingga dapat langsung tersambung ke internet, dimanapun orang itu berada.

Yudhis dari TunasCendekia.com, mengatakan bahwa Yayasan Tunas Cendekia merupakan yayasan yang tujuannya, antara lain menyalurkan bantuan di daerah untuk anak-anak tidak mampu, yang memerlukan pendidikan. Blog merupakan cara komunikasi yang tidak formal, dan membuat orang tidak segan berkunjung ke blog, sehingga apa yang ditulis di blog, selain bermanfaat untuk mewartakan wilayah anak-anak yang memerlukan bantuan, juga dikunjungi oleh orang-orang yang ingin membantu anak kurang mampu. Karena pada dasarnya, blogger adalah orang yang mempunyai kemampuan lebih, antara lain:
– Kemudahan akses internet
– Kemampuan untuk mengajak orang lain memberikan kepedulian

Enda menambahkan, bahwa menulis di blog bisa merupakan menyalurkan ide, gagasan, uang dan bersifat voluntary. Jika mempunyai keterbatasan dalam menyalurkan uang, dengan menulis, banyak hal yang bisa dilakukan untuk membantu sesama.

Amril menyatakan bahwa blogger dapat berperan sebagai agent of change. Jika mengutip tulisan Rosihan Anwar, “Wartawan adalah pewaris Nabi-nabi.” Kalimat tersebut perlu di redefinisi, tiap orang (dalam hal ini blogger) bisa menyampaikan warta atau informasi pada setiap kalangan, dan bahkan ke wilayah global. Yang perlu mendapat perhatian adalah bagaimana agar para blogger membuat komen2 yang menarik, memikat, serta memberikan kontribusi secara lebih baik.

Sofwan Manaf dari pesantren Darunnajah, menyatakan bahwa disadari banyak pesantren di Indonesia masih bersifat tertutup. Pesantren Darunnajah, yang terletak di Bintaro, mencoba men support guru, dan para santri untuk lebih terbuka memberikan masukan kepada para Kyai, maupun kepada masyarakat, agar dapat diambil manfaatnya. Kesadaran bahwa pesantren perlu lebih terbuka, dipicu oleh kedatangan Tony Blair (mantan Perdana Menteri Inggris) ke pesantren tersebut, bagaimana agar lebih bisa berkomunikasi dengan orang luar, terutama dalam hal berbagi ilmu, pengetahuan, dan pelatihan-pelatihan. Dari kebutuhan inilah, muncul ide bahwa komunikasi tersebut, antara lain dapat dilakukan melalui blog. Pesantren Darunnajah juga mempunyai kerja sama (sister school) dengan sekolah di Amerika.

Dari beberapa pertanyaan, yang antara lain dapat disingkat sebagai berikut:

  • Bagaimana agar instansi terkait merangkul blogger, misalnya dalam kaitan “Visit Indonesia Year”. Blogger dapat berperan serta dengan memposting foto-foto saat ada kesempatan berkunjung ke daerah.
  • Dari salah seorang pendidik, menanyakan bagaimana agar anak-anak yang saat ini sebagian besar masih lemah dalam kreativitas (termasuk menulis), namun lebih tertarik pada musik, gambar dsb nya, dapat terbantu melalui blog, namun kenyataannya akses internet di sekolah lambat.
  • Untuk dapat membuat tulisan serius, pemerintah perlu memfasilitasi pemberian pelatihan, agar mampu menulis lebih baik

Tanggapan yang menarik atas pertanyaan tsb adalah:

  • Blogger individual ada 2 (dua) kelompok, salah satunya yang melakukan blogging sekedar untuk hobi, dan tentu hal ini tak menginginkan adanya suatu rangkulan, karena ingin bebas dalam mengekspresikan tulisannya.
  • Agar dapat merangkul, pemerintah dapat memberikan fasilitas jaringan pendidikan (pipa-pipa yang telah terhubung ke sekolah). Tinggal bagaimana sekolah dan masyarakat mengisi pipa-pipa tersebut. Misalkan dalam penyediaan buku ajar, tentang mempelajari “open source”. Dalam 4 (empat) bulan ternyata telah cukup materi untuk membuat empat buku, mulai dari apa itu internet s/d membangun operating system berbasis open source (tanggapan Menristek).
  • Harus disadari ada juga bogger yang hanya ingin menulis yang lucu-lucu, dan hal ini sah-sah saja, karena mungkin sehari-harinya telah sibuk dengan pekerjaan.

Jadi sebetulnya ada 3 (tiga) nilai dalam blogging:
a. Informal
b. Sukarela
c. Alternatif. Blog adalah media alternatif, yaitu suatu alternatif dari cara yang sudah umum.

Hal lain yang menarik adalah sesi diskusi dengan foreign blogger, dan saya tertarik atas ucapan blogger dari Malaysia (Jeff Ooi), yang menyatakan
Betapa beruntungnya para blogger di Indonesia, yang di dukung oleh 3 (tiga) Menteri (Menkominfo, Menbudpar dan Menristek), sedang di Malaysia tak ada satupun Menteri yang memberi dukungan secara langsung”.

Menyimak sesi diskusi tersebut (sebelum sesi workshop yang diadakan setelah makan siang), terlihat betapa sebetulnya iklim ngeblog di Indonesia sangat bagus, dan semua tergantung pada para blogger Indonesia itu sendiri, kita mau kemana?
Disadari, bahwa blogging dapat berperan positif untuk memberikan warta kebaikan, sebagaimana dikemukakan oleh para nara sumber pada kalimat di atas. Marilah kita menilai diri sendiri, apakah kita telah berbuat positif melalui blog kita? Jika belum dapat berbuat secara nyata, minimal kita bisa membuat blog yang isinya adalah hal-hal yang menularkan kebaikan.

31 pemikiran pada “Sekilas hasil diskusi tentang pemaknaan “Blogging for Society”

  1. tini

    Iya bu, Pestablogger 2008, diulas di Kompas minggu. Saya sempat membatin, pasti Ibu Enny ada di sini nih.

    Anyway, “bersyukur” atas dukungan 3 menteri ya bu, artinya para blogger di Indonesia sudah diperhatikan keberadaan dan banyak manfaatnya ya bu.

    Tini,
    Hahaha…tahun lalu malahan saya yang ngoprak-oprak si sulung, dan kali ini ganti si bungsu, sepupu dan teman yang lain…biasalah kata si bungsu …”ibu cari temen ye….?”

  2. kesimpulannya juga…dengan blog…identifikasi bangsa, negeri dan juga pribadi bisa meluap bebas disiarkan…tentunya blog yang tetap mengusung hati nurani ya buk ya…

    donapiscesika,
    Tentu…apalagi kaum mudanya…bagaimana kita punya semangat membangun bangsa ini…jika kaum muda kritis tapi tetap pada koridor etika, saya kira yang tua juga mendukung.

  3. Iko baca di kompas, memang rame… bahkan kemarin di berita2 televisi juga ada….

    Dengan ngeblog, kita bisa berbagi yang positif!!!

    Iko,
    Kemarin datang enggak…gara-gara sibuk, saya malah lupa email ke Iko dan minta nomor hapenya. Sama Ruth ingat, dulunya saya pikir saudara kandung Gita (Aprikot)…hehehe…makanya kemarin kita malah gabung terus. Emang rame banget, susah juga cari orang lain…tapi sempat ketemu Lita dan suami, Prijadi dan nyonya, Castcade, Nindityo dan lain-lain.

  4. Tinggal actionnya. Kata orang, Indonesia itu punya banyak konseptor bagus, tapi eksekutornya ngga. Konsep pendidikan juga bagus, tapi dalam eksekusinya belum.
    Sekarang, tulisan di blog juga bagus, tapi implementasi real nya di masyarakat yang mungkin belum teruji.

    Iwan Awaludin,
    Mudah2an karena blog bersifat cair, dan terbuka, gerakannya diharapkan bisa lebih menyentuh…..tapi saya masih percaya kok kaum muda kita pada dasarnya mau kerja keras. Panitia PB08 ini sebagian besar terdiri dari kaum muda, seperti Chika, Indri, Iqbal (Gembul) dan lain-lain.

  5. yang pasti, saya ngeblog karena senang. perkara dapet duit (hingga pacar) dari blog, itu “hassil sampingan” saja. niat saya ya ngeblog, untuk berbagi.. 😀

    Zam,
    Kemarin saya agak pangling….tapi setelah lihat senyumnya baru yakin itu Zam…ada yang berubah, potongan rambutnya…atau karena tak pake topi?

  6. Ping-balik: Kenangan yang tersisa dari Pestablogger 2008 «

  7. Thanks oleh-olehnya Bu. Saya sudah menunggunya. 🙂 entah kapan bisa ikutan.
    Saya juga membaca postingan tentang pesta blogger di blognya ndoro kakung.

    Irna,
    Wahh ndoro kakung bener-bener blogger sejati…hari Minggu langsung sudah ada postingan baru…saya masih klenger, padahal cuma datang doang..mungkin karena terlalu semangat ya…

  8. tuuuh kaaan…. bener kaaan…. catetan bu Enny pasti lengkap… hahahaha
    saya baru sempat menyalin catatan untuk FD, untuk blog sendiri malah belum sempat update :mrgreen:

    saya tunggu catatan mengenai photoblogging bu… nanti saya tulis sesinya pak Nukman juga…

    Ruth,
    Hahaha…itupun nggak lengkap…maklum udah lama nggak jadi notulis…dulu biarpun anak buah jadi notulis, teteep aja mereka pinjam catatanku untuk melengkapi.
    Pas acara Photoblogging, malah ga nyatet…terpesona sama foto2nya Jerry Aurum….malu juga nulisnya, karena saya baru pertama kalinya datang ke acara seperti bagaimana cara bikin foto yang baik..selama ini asal nyepret aja….

  9. terima kasih atas catatannya bu, saya rasa blog ibu yang pertama membuat catatan seputar blogging for society kemarin 🙂 salam kebersamaan…

    Yudhis,
    Mudah2an catatanku nggak ngawur ya…tapi memang benar, saya terpesona mendengarkan diskusi kemarin…sayang pas saat sesi foreign blogger kok lampu dimatikan ya….jadi ga bisa nulis…yang teringat ya cuma komentar iri Jeff Ooi, blogger Malaysia, karena di Malaysia tak ada Menteri yang berani mendukung secara langsung.

  10. heryazwan

    Wah, tulisan Bu Enny lengkap banget…
    Kalau saya lebih banyak ke arah kopdarnya dan sedikit ulasan pada materi breakout session yang dipandu oleh Pak Nukman Luthfie…

    Hery Azwan,
    Hehehe…kan kebiasaan menulis notulen….
    Soalnya pas sesi workshop, malah saya jadi lupa, gara-gara mengagumi foto-fotonya Jerry Aurum, nggak mencatat….Padahal acaranya menarik sekali, mudah2an Yoga mau menuliskannya….

  11. Saya termasuk blogger yg bagaimana ya ???

    Oemar Bakrie,
    Kan kata KK (Menristek), blogger sebetulnya bebas mengekspresikan blognya…ada yang hanya untuk hobi, atau juga bisa serius…atau hobi dan menghasilkan….lha bapak pilih mana?
    Saya yang santai aja pak, nanti malah membebani.
    KK memuji pak Budi Raharjo, isi blognya yang ringan membuat orang tertarik untuk berkunjung.

  12. blogger for society dimata saya bunda?
    buat saya ini bermakna “apa yang bisa dan telah DIPERBUAT oleh para blogger untuk masyarakat”. Blogger for society dimata saya adalah sebuah AKSI, bukan wacana.
    bangsa ini sudah sangat terbiasa berwacana. sudah terbiasa membuat definisi dan statement serta konsep yang luarbiasa.
    yang belum terbiasa, adalah berbuat secara langsung..

    Edo
    ,
    Lha berarti udah sama dong….kan kemarin nara sumber menceritakan pengalamannya, apa yang dilakukan untuk lingkungan dari blognya….dan semua sudah merupakan aksi, bukan hanya wacana, seperti: pesantren Darunnajah, tunas cendekia dll.

  13. Amien, mudah-mudahan ngeblog bisa menjadi satu awal yang baik buat kita dan lingkungan sekitar. Karena banyak yang bisa saya pelajari setiap blogwalking dan menulis sesuatu. thanks bu.
    salam -japs-

    Japs,
    Saya juga berharap begitu….

  14. kalo dari cerita dan diskusi mungkin bisa dikategorikan blogging for society.
    tapi overall kegiatan pesta blogger 2008 saya blum yakin pantas untuk temanya bu.
    Kalo memang blogging for society, pesta bloggernya langsung yg blogging for society, bukan person atau community aja, tapi kegiatan pesta bloggernya juga.
    it just my opinion 🙂
    anyway coba diskusinya lebih akrab, soalnya byk yang bilang seperti kuliah… hehehe maklum bu ada beberapa anak muda yg sukanya nyante2 😀 hehehe

    Arul,
    Hmm mudah2an tanggapanmu di baca oleh panitia, dan untuk perbaikan agar acara PB09 lebih baik….
    Tentang diskusi kayak kuliah, mungkin karena saya terbiasa melihat Conference atau workshop dalam tataran nasional/iternational…memang harus ada harga yang dibayar untuk itu…ada sesi awal (apalagi Indonesia di dukung 3 menteri)…sesi diskusi…(lha saya baru memahami apa maksudnya, dari pendapat beliau itu tentang arti riil “blogging for society)…baru deh acara workshopnya…dan ini yang ditunggu khalayak ramai.

    Bagi teman2 yang datang dari jauh, dan ingin ketemu sesama blogger memang jadi kurang waktunya…apalagi jika hanya datang sendiri, dan pendiam…..

  15. tipe blogging for curhat ada ngga bu? hehehe

    yang penting blogging jangan memalukan negara deh. Senang bisa membca ulasan ibu…jadi kepingin ikutan tahun depan (tanggal brp dulu tapi….)
    EM

    Ikkyu_san,
    Dari paparan KK saat menjawab pertanyaan peserta agar bagaimana pemerintah merangkul para blogger, beliau antara lain menjawab…lha soal merangkul ini banyak tipe blogger. Lha kalau tujuan ngeblog hanya untuk curhat, atau sekedar sharing pengalaman, mungkin nggak ingin dirangkul…..kayaknya saya masih tipe ini deh. Ngeblog untuk hobby…dan juga ajang latihan menulis (lha udah seumur gini kok masih latihan?….hehehe)

  16. Oh.. di Indonesia ada Oxfam?
    Aku di sini belum menemukan Oxfam. Dulu waktu di Australia termasuk yang nyumbang dan termasuk yang kadang-kadang berkunjung ke tokonya kalau lagi kangen ama Indonesia.

    Kunderemp,
    Ntar kapan-kapan lihat situsnya….
    Ibu sendiri tak terlalu paham dengan kegiatan Oxfam ini.

  17. Wah… dari penulisan Bunda Enny banyak sekali pemikiran dan hal positif yang diketengahkan dalam PB 2008 ini. Sukses untuk blogger Indonesia. Thanks

    Yulism,
    Memang betul…ajang PB08 tidak hanya hura-hura, banyak arti dan manfaatnya…sayang saya tak mencatat semua…biasalah rajin di awalnya aja.

  18. hmmm…
    jadi merasa ikutan pesta… 🙂
    setelah mbaca tulisan ini…

    makasih bu…

    [senyum] 🙂

    gbaiquni,
    Kenyataan laporanku hanya sebagian kecil saja dari acaranya….tahun depan ikutan aja….sebelumnya janjian sama teman-teman yang akan datang, supaya nanti ada teman awalnya…dan di sana nanti akan mengenal lagi teman-teman baru

  19. Walaupun saya belum terlalu jauh jalan kaki dalam “Blogwalking” tapi saya rasa belum terlalu banyak blogger Indonesia yang setara dengan blogger-blogger asing yang diundang ke PB2008 itu. Salah satunya contohnya, Mr. Brown dari Singapore…

    Blognya yang lugas, kenes, tapi juga ada kesan ditulis “on the fly” (apa adanya tanpa persiapan) plus foto & video yang ciamik sungguh menggelitik untuk dikunjungi..

    Jadi sebenarnya PB2008 kemarin waktu yang bagus buat para blogger Indonesia untuk melakukan “benchmarking” dengan para blogger asing, sehingga tujuan ngeblog bisa tercapai yaitu : Fun, Unload the stress, Communicate, and Killing the time…(jangan sekali-sekali disingkat : berbaahaaayaaaa ! You have been warned !)…hehe..

    Tridjoko,
    Sebetulnya banyak blogger Indonesia yang melakukan benchmarking, mengobrol dengan mereka, karena ada acara worshop yang antara lain diskusi dengan mereka sebagai narasumber. Masalahnya saya tak ikutan sesi workdhop yang ada mereka…dan laporan sesi workshop yang saya ikuti, dapat dibaca dipostingannya Yoga dan bisa dilihat dari blognya Toni Wahid

  20. Indah

    Wah, sepertinya acara seru ya, Bu 😀

    Mm.. Blog untuk menebar kebaikan? Bagus juga yaa 😉

    Indah,
    Acara nya memang seru…dan sebaiknya blog untuk menebar kebaikan, untuk berpandangan positif, memberikan solusi…..

  21. Ping-balik: Apa yang Menarik dari Pesta Blogger 2008? Sebuah Oleh-oleh Cerita | Ayo ngeBlog!

  22. Ping-balik: Catatan Sabtu 22/11/08, Mendadak Berpesta! « Amalia (On Earth)

  23. Thanks atas resume hasil diskusi talkshow yang sangat komprehensif dan memikat ini, mbak.

    Salam kenal dan keep blogging.

    Amril,
    Wahh makasih kunjungannya, dan salam kenal juga.
    Mudah2an catatanku sesuai yang didiskusikan….

  24. Ping-balik: » Catatan Tercecer dari Pesta Blogger 2008 ~ Blog Archive ~ Jakarta (Asia Blogging Network)

  25. Ping-balik: Catatan-Catatan Dari Hati » Blog Archive » DARI PESTA BLOGGER 2008 KE ACARA BLOGGER MAKASSAR (2)

  26. Ping-balik: Catatan ATG » A STORY OF MY BLOGGING JOURNEY (2)

  27. Selisihan melulu ya Bu…saya rasanya ambil diskusi jurnalisme warga. Oktober tahun ini bisa ketemuan dong ya?

    Saya belum tahu Retty…ntar kita saling sms an ya….kita udah temenan di FB apa belum ya? Kalau sama Ajeng, kemarin sudah di add

Tinggalkan komentar