SAG Learning Center

Sebagai orang yang berkecimpung di dunia pelatihan, saya senang memperhatikan  Learning Center yang dimiliki berbagai perusahaan. Melihat bangunannya, pengelolaannya, orang-orang nya, budaya perusahaan tersebut yang terlihat dari cara para karyawan berperilaku, berinteraksi dan sebagainya. Tidak semua perusahaan mempunyai bangunan learning center tersendiri, karena hal ini bisa diatasi dengan melaksanakan berbagai pelatihan di hotel, yang banyak tersebar di wilayah perusahaan tersebut berada. Namun bagi perusahaan yang mengutamakan dan mempertimbangkan bahwa sumber daya manusia sebagai aset, akan mempertimbangkan memiliki Learning Center  sendiri.

Bangunan Learning Center yang unik

Betapa senangnya saat saya mendapat kesempatan melihat SAG (Summit Auto Group) Learning Center, atau disingkat SAGLC.  Learning Center ini terletak di daerah Ciawi, melintasi Rancamaya Golf yang indah dan nyaman, pas diujung jalan terletak SAGLC. 

SAG LC ini merupakan tempat pelatihan para karyawan PT Oto Multiartha, yaitu salah satu perusahaan pembiayaan otomotif independen terkemuka.

Plafond yang unik

Usaha utama PT Oto Multiartha adalah di bidang pembiayaan konsumen, antara lain pembiayaan kepemilikan mobil atau sepeda motor, baik kendaraan baru maupun bekas.

SAG Learning Center selesai dibangun tahun 2004

Tahun 1996 Sumitomo Corporation, Jepang, mulai  bergabung sebagai pemegang saham baru, kemudian  sejak September 1998 Sumitomo Corporation menjadi pemegang saham utama hingga sekarang. Sampai akhir 2011 PT Oto Multiartha telah mengoperasikan 56 kantor yang tersebar di berbagai kota besar di Indonesia.

Per 31 Desember 2011 komposisi pemegang saham Oto Multiartha sebagai berikut: 1) Sumitomo Corporation 83,54% . 2) PT Sinar Mas Multiartha Tbk 16,14% . 3) PT Summit Auto Group 0,32% (Sumber: website PT Oto Multiartha).

Lorong yang menghubungkan antar bangunan

Lokasi SAG Learning Center terletak di perbukitan dengan pemandangan gunung Salak yang indah, masih banyak ruang terbuka dan pepohonan di sekitarnya.

Gunung Salak dilihat dari jembatan yang menghubungkan dua gedung

Bangunan SAG Learning Center ini sesuai penjelasan instruktur SAG LC, berdiri di atas tanah seluas 2 ha, terdiri dari berbagai bangunan unik yang dihubungkan dengan jembatan antara bangunan satu dan lainnya.

Tempat makan dilihat dari belakang gedung sebelah

Ruang makan terletak di gedung terpisah, yang dihubungkan dengan jembatan, dan ruang untuk sembahyang di bangunan sebelahnya, bersebelahan dengan bangunan dormitory. Saat itu berkumpul sekitar lebih dari 60 orang yang sedang mendengarkan dengan antusias, ceramah tentang analisis  kredit. SAG mempunyai divisi risk management yang membawahi para analis kredit, yaitu setelah marketing mendapatkan pelanggan, maka selanjutnya dokumen diberikan kepada analis kredit untuk  memverikasi kelayakan pinjaman mobil atau sepeda motor kepada calon peminjam. Bagaimana cara memutus yang cepat, dan tepat, yang sebagian besar didasarkan atas wawancara melalui telepon? Para marketing yang bertugas mendapatkan data calon pembeli, harus dapat meyakinkan bahwa yang disampaikan calon pembeli memang benar adanya, karena sebagaimana perusahaan pembiayaan lainnya, penilaian kelayakan didasarkan atas repayment capacity, yang dinilai dari gaji calon peminjam.

Saat ini sedang digalakkan untuk melakukan pembiayaan secara komersial, yang tentu saja pendekatannya berbeda karena analis kredit harus menilai berdasarkan kemampuan usaha. Kesempatan ini saya gunakan untuk mengambil berbagai foto, terutama karena saya terpesona melihat  bangunan yang unik. Saat pulang, hari sudah menjelang sore, jalanan ke arah Jakarta dipastikan macet. Instruktur SAG LC menyarankan agar kami melalui jalan pintas yang akan langsung menuju ke daerah Batutulis, yang terus ketemu jalan Sukasari, Bogor. Kebetulan ada Manager operasional yang akan pulang, sehingga kami membuntuti mobilnya sampai ketemu jalan Sukasari 1, yang terkenal dengan asinan nya. Saya mampir untuk membeli asinan buah, kue moci, pisang sale, sambil menikmati secangkir bandrek.

Badan terasa segar sehabis minum bandrek, kami segera bersiap kembali ke jakarta, siap menempuh kemacetan di jalan tol Jagorawi. Syukurlah kemacetan hanya dari daerah Tajur ke perempatan di dekat terminal bis Bogor, selanjutnya kami meluncur dengan tenang, untuk kembali ke Jakarta. Senang sampai di rumah, cucuku menyambut oleh-oleh dengan gembira…menyesal rasanya membeli kue moci hanya sedikit.