Sedihnya tak bisa nonton pertandingan Piala Thomas Cup dan Uber

Sejak tahun 2003 saya sekeluarga berlangganan Kabel Vision yang kemudian berganti menjadi First Media. Dan selama ini saya puas dengan pelayanannya, karena gambarnya cukup bagus, dan anak-anak bisa terlatih mendengarkan film berbahasa Inggris yang tanpa teks. Namun malam ini saya benar-benar kecewa. Mengapa?

Kita semua tahu, bahwa Minggu sore tanggal 11 Mei 2008, dimulai pertandingan perebutan piala Thomas Cup dan Uber, yang diadakan di Jakarta. Sejak awal saya berniat menonton pertandingan lewat televisi. Pertandingan badminton termasuk olah raga yang tak saya lewatkan sejak zaman nya Indonesia punya Rudi Hartono, saat saya masih mahasiswa. Bahkan setiap kali menonton pasti seru sekali, karena semua anak kost berkumpul jadi satu dan menyemangati jagoannya. Lho, tahu-tahu kok acara Trans TV berubah menjadi acara lagu-lagu. Awalnya saya tak terlalu memperhatikan, setelah anakku ribut baru saya mengerti……dan setelah melihat televisi yang dikamar mbak, ternyata TV nya tetap menyiarkan pertandingan piala Thomas. Saya kemudian menilpon First Media, malah disarankan untuk menonton TV menggunakan antena. Lho, kan konyol sekali jawabannya, untuk apa saya berlangganan First Media kalau akhirnya juga harus menggunakan antena …dan mosok malam-malam harus beli antena dan memasangnya.

Apa boleh buat, kalau memang mau nonton, terpaksa berdesak-desakan di kamarnya si mbak. Dan lebih konyol lagi…si mbak lagi pengin menonton acara lain….dan itu hak asasi nya. Apa saya harus beli TV lagi, rasanya kok alasan konyol banget. Sebegitu kuatkah rasa persaingan antara televisi di Indonesia, sampai tak memikirkan perasaan pemirsanya, padahal seharusnya kita berbangga karena perebutan piala Thomas Cup dan Uber diadakan di Indonesia, dan berharap tim Indonesia punya semangat juang yang tinggi. Jadi ingat bertahun lalu, yang setiap kali ada acara seperti ini, hampir semua televisi dapat menyiarkannya.

Karena kesal, akhirnya malah televisi dimatikan, mendingan blogwalking, membaca atau melakukan hal yang berguna lainnya.

50 pemikiran pada “Sedihnya tak bisa nonton pertandingan Piala Thomas Cup dan Uber

  1. arif widyanto

    ternyata kita senasib pak! saya juga kesal sekali ga bisa menonton pertandingan Thomas Uber di FirstMedia

    Arif,
    Saya seorang ibu…..ya mudah2an nanti saat final antara Trans dan First Media bisa berkolaborasi.

  2. Arie Kusuma Atmaja

    Sudahlah, Jangan sedih, apalagi kesal, mending main aja sama saya, biar enak nanti kita sharing, lha saya kan nanti enak bisa banyak belajar dari ibu, ibu juga kan bisa berbagi informasi bareng saya. Saya rencananya bulan Juni ’08 ini, awal minggu gitu, akan ada di Jakarta, kalau ibu pas lagi nggak sibuk dan nggak jadwal ke luar kota, nanti saya telpon ibu lagi, akan saya konfirmasi lagi ketika saya nanti sudah ada di Indonesia.

    Arie,
    Aku udah email, jangan lupa kasih tahu ya, siapa tahu kita bisa ketemu.
    Yang jelas saya mau belajar banyak sama Arie, mungkin adikku dan anakku pengin ikut juga, kalau waktunya sesuai.

  3. Benar-benar gak habis pikir…

    Kalau TransTV dan Trans7 meminta tv kabel untuk memblokir ESPN, Star Sport dan sebangsanya yang juga menayangkan Thomas Cup dan Uber Cup, itu masih bisa dipahami. Tapi kalau sampai Trans7 dan TransTV-nya gak bisa diakses, trus untuk apa?

    Apa sih ruginya mereka memperbolehkan TV kabel? Toh, kita yang nonton Trans7 dan TransTV juga lihat iklan yang di Trans7 dan TransTV.

    Kunderemp,
    Udah…beli aja antena, ntar dipasang…..dan Trans TV kita blokir aja ya untuk anggota rumah kita….kan TV yang lain banyak.

  4. waduh, saya barusan nonton pertaandinga thomas cup, bu. tapi kondisinya saat ini bener kritis. melawan thailand saja kok bisa jadi loyo. taufik keok. mudah2an saja masih ada semangat dan mental baja bagi regu thoma dan uber utk nama baik bangsa dan negara. wah, sedih juga dg layanan First media, seperti itu, bu. masak malah disuruh ngganti antena. payah jga nih, bu enny, :mrgreen:

    Pak Sawali,
    Persaingan sih bisa dimaklumi, tapi kan para pemilik TV di rumah tak tahu kalau pakai TV cable malah ga bisa. Jalan satu2nya memang pake antena, dan kalau mau pake, tinggal kabelnya diganti antena. Tapi saya jadi sebel sama Trans TV…enaknya acara lainnya ntar ga usah ditonton aja. Masalahnya ini kan pertandingan yang Indonesia juga diwakili, diadakan di Jakarta lagi….ya biar kita senang-senang dan melupakan sejenak harga-harga yang merangkak naik terus.

  5. wah kaya pas world cup dulu ya bu, tv cable malah ga bisa nonton, bisanya pake antena TV biasa.

    Smoga pas baca comment ini, kecewanya ibu dah terobati ya.. SMILE.
    Oya, slamet hari ibu. 🙂

    Sakuralady,
    Anakku masih uring2an, katanya pulang kantor mau beli antena…

  6. Saya juga gak nonton budhe, gak nonton liga Inggris juga, gak punya antena, gak pinya tivi kabel, punyanya kabel tivi 😦

    Nayantaka,
    Di kampung tetangga nggak disiarkan ya???

  7. Uber 4-1, Thomas 3-2, Bu.
    Pake Indovision masih bisa Bu ^_^
    (tidak bermaksud iklan)

    Ade,
    Lha pake Kabel Vision itu dulu karena tertarik dengan internetnya kok (Indovision tak bisa digunakan untuk internet, hanya TV), jadi soal chanel TV yang bisa dilihat menjadi lebih banyak, hanyalah bonusnya.
    Tapi agak konyol disaat ada pertandingan int’l , di Jakarta lagi, ga bisa lihat siaran langsung.

  8. Saya ama bapak saya emosi gak bisa nonton, padahal dah buru2 pulang kerumah mo nonton, sial ni firstmedia, besok kepaksa cabut tu kabel n di seliwerin ke jendela, siapa tau dapet…

    Maulana,
    Kayaknya kabelnya dicabut, dan diganti kabel untuk antena aja…..konyol sih memang…

  9. lha simple aja bu.. beli antena kecil, yg PF 100 (?) cukup kok. Colok antena ke TV, gak usah discan channelnya. Cukup di set di channel angka 0 buat setting Trans. Udah bisa buat nonton deh.
    Secara angka 0 tidak dipake buat jalur Firstmedia, maka lebih mudah dilakukan dari pada beli TV baru.
    Hidup Indonesia.. (sekali-sekali) berilah kebanggan pada rakyatmu ini dong.. 😀

    Nindityo,
    Kayaknya memang itu jalan keluarnya. Thanks sarannya.

  10. Di Bandung ini saya menggunakan TV kabel Fasindo, kemarin bisa nonton kok. Piala Uber di Trans 7 dan Piala Thomas di TransTV. Tapi jam 20.00 channel-nya saya pindah ke Star Sports untuk lihat pertandingan Tennis antara Novak Ðoković (Serbia) lawan Stanislas Wawrinka (Swiss), maklum meskipun saya juga suka (nonton) badminton tapi saya lebih suka tennis, walaupun yang main bukan pemain Indonesia. Hehehe……

    O iya bu, PC-nya pasang TV Tuner aja bu, jadi kalau lagi nyalain PC bisa nonton TV juga. 😀

    Kang Yari NK,
    Yang hobi nonton anak di Jakarta, kalau adiknya di Bandung tenang-tenang aja…entah apa nonton apa tidak, di Bandung pakai Melsa.
    Thanks sarannya….ntar saya diskusikan dengan anak saya…

  11. wah..
    saya ngga ngarti nih. abis ngga pernah pake cabel TV.
    yang jelas kemaren nonton uber dan thomas cup. sempet deg degan karena kok kita sempet kalah 2-1 di thomas, padahal cuma ngelawan thailand. tapi akhirnya menang 3-2

    ayo indonesah!

    Edo,
    Emang lagi sial…..ya, mesti beli antena….

  12. wuah kok jawaban first media begitu ya bu? lepas tangan. ah tenang saja buw indonesia seleksi pertama msih sukses cuman tim thomasnya yg agak bikin ketar ketir. taufik juga ga bantu banyak kok

    Aprikot,
    Kayaknya masalah bukan di First Media, tapi dari Trans TV…

  13. merlyn martina

    gw…..kesel banget sama trans group….kok tega banget ya ngeblokir acara badminton…!!!!!
    payaaaaaah………..
    katanya disuruh nedukung tim indonesia tapi kok dibokir sih……
    bete…………..!!!!!
    ayo trans group,gw ada ide nih…kalau indonesia masuk final baik putra maupun putri…..kalian harus buka blokirnya ya…
    kasian kami yang diwilayah timur…..!!!!!
    tx atas perhatiannya

    Merlyn,
    Semoga Trans TV mendengar keluhan pemirsa terutama di wilayah Timur.

  14. merlyn martina

    trans group..tolong dibuka frekwensi khusus untuk warga indonesia saja bisa nggak>….????supaya kamai yang diwilayah timur bisa ikutan nonton juga…!!!!!
    kira-kira bisa nggak..????
    mudah2an ada dari trans group yang baca comen2 ini dan dapat langsung di follow up…
    tx trans group.

  15. Yang berengsek bukan First Media tapi yang berengsek memang Trans Group yang egois nggak membuka channel-nya untuk First Media. Tapi saya di Bandung, lewat TV kabel Fasindo tetap bisa nonton Thomas & Uber. Entah kenapa. Mungkin karena First Media pasarnya besar takut iklan dari Trans Group akan dihalangi oleh iklan dari First Media. Kalau Fasindo memang belum pasang iklan sendiri, iklannya murni dari stasiun TV masing2, belum pernah menutup iklan dari stasiun2 TV tersebut. Berbeda dengan First Media yang sejak lama sudah menerima iklan sendiri.

    Kang Yari NK,
    Sebetulnya bagaimana sih hubungan antara TV cable dengan pengusaha TV? Karena kan sehari-hari seperti TVRI, SCTV, Trans TV dll bisa diakses melalui TV cable semacam Indovision, First Media dll. Saya terus terang tak begitu jelas…kang Yari NK bisa membuat tulisan di blog nya?

  16. Herry Nahdiat

    Berbahagia lah bagi warga negara indonesia yang berada di Jakarta karena masih bisa menikmati siaran Piala Thomas dan Uber walaupun lewat Antena biasa.
    Kami yang berada di Indonesia Bagian Timur apa harus menunggu Berita dari Koran ato lensa Olah Raga.
    Tim Indonesia adalah kebanggaan Bangsa Indonesai dan Bertanding di Indonesia tapi…
    warga negara indonesia tdk bisa menikmati secara luas. Apa Tim Thomas dan Uber Indonesia hanya milik kalian yang di jakarta ?????

    Herry Nahdiat,
    Justru di Jakarta juga tak semuanya bisa nonton kok….

  17. Sama, bu. Di Apt kami di Jkt juga menggunakan first media. Jika ingin nonton liga Italia yang disiarkan Trans7 setiap pekan, terpaksa saya harus menggunakan antena biasa karena diblok, namun sayangnya menggunakan antena biasa gambarnya jadi kurang bagus.

    Indra KH,
    Jadi kita mesti gunakan dua macam ya…pakai antena yang dipasang tinggi di atas rumah, dan pakai kabel?

  18. tenang bu…
    kita nonton di istora saja,.lebih seru adrenalinnya

    Mas Iman,
    Katanya karcisnya udah habis sampai final….kemarin teman anakku nyari ke sana. Sebetulnya memang lebih tegang sih dan lebih seru jika nontonnya di Istora Senayan.

  19. loh mau mudah kok malah ribet ya?!
    btw sekarang dah bisa nonton bu?!
    salam kenal ya bu….. 🙂

    Reza,
    Salam kenal juga….akhirnya beli antena, kembali seperti sebelum pake TV cable

  20. Oeman

    Masih untung bisa pake antena.

    Di tempat saya,nonton TransTV & Trans7 itu harus pake parabola….dan sangat menyakitkan,2 TV kakak beradik ini meng-acak siaran satellitenya.

    Orang se-kota & se-kampung pada sakit hati…

    Wajarlah Badminton makin turun pamornya…mo nonton aja susah…

    Ingat! Doa orang teraniaya cepat dikabulkan…
    Dan doa yg keluar dari orang kampun saya adalah mudah2an TRANSCORP bangkrut…wk wk wk

    Oeman,
    Saya berdoa malah semoga Trans TV berpikir positif dan pimpinannya dibukakan hatinya. Berdoa untuk kebangkrutan sama juga membuat kita terkena energi negatif.

  21. Dilla

    Nasionalisme masyarakat dijegal sta. TV yg komersil? Apanya yg 100 thn kebangkitan nasional? 😦

    Ih, saya ikutan emosi baca jwbn First media, Bu. Sungguh ga care dgn konsumen

    Dilla,
    Sebetulnya masalah pada Trans TV…kalau hari-hari biasa, kita bisa menonton Trans TV…lha iya lah, kalau ga bisa nonton Trans TV kan masih ada pilihan TV yang lain. Cuma karena ini mereka sudah mendapatkan lisensi untuk menayangkan, TV tak boleh menikmati…..tapi jalan keluar gampang kok…beli antena dan disambungkan ke TV, beres….malah bisa nonton macam-macam, kadang TV Indonesia, kalau bosen pindah yang ke luar negeri.

  22. hehehe..layanan first media yang aneh…

    Cempluk,
    Masalahnya di trans TV kok…kalau nggak lagi siaran Thomas Cup kenyataannya Trans TV bisa diakses…..padahal solusinya sederhana…pasang antena.

  23. arifrahmanlubis

    ayo tim thomas dan uber indonesia 🙂
    hajar semuanya!

    bu, waktu nelpon, sebaiknya ibu bilang “saya ini blogger. sudah dibaca hampir 200 ribu. bapak/ibu tidak malu kalau hal ini saya bawa di blog saya”. hehehe. 🙂

    Arif Rahman Lubis,
    Wahh nggak usah begitu…blog ini tulisan paling aktif malah tulisan gara-gara nggak bisa nonton badminton…hehehe
    Sekarang udah beli antena…udah bisa teriak-teriak di depan TV….

  24. ardians

    Bu Enny, gimana kalo nonton langsung aja? Lebih rame. Bisa teriak sekenceng-kencengnya. Bisa loncat-loncat saksenenge. Hayo gimana?

    Pas nonton pertandingan via TV7, saya jengkel sama komentatornya bu. Jadi suaranya saya matiin. Tapi kurang seru.

    Sudah pesen tiket final bu? Jangan dulu. Saya ndak yakin Indonesia bisa masuk final 😀

    Ardians,
    Sebetulnya pengin juga…pasti asyik bisa ikut teriak….dan pasti stres nya berkurang. Jadi ingat zaman mahasiswa dulu, kalau lagi stres, keluar rumah dan teriak sekenceng-kencengnya dilapangan (asramaku sebelahnya lapangan bola)…..

  25. Udah lihat di TV kemarin. Sebenarnya pengin lihat langsung, hanya saja lokasinya yang jauh dari kota saya sehingga terpaksa nggak bisa nonton. Padahal bulutangkis olahraga favoritku lho semenjak SD.

    Edi Psw,
    Iya, karena masih bisa berharap jagoannya menang…..
    Dan seru…..

  26. upriadi

    badminton kebanggaan indonesia siarannya dibenci bangsa indonesia
    kasihan deh,
    capek deh???????
    main di indonesia aja gak bisa nonton apa lagi di luar angkasa
    sunggu malang indonesiaku

    Upriadi,
    Risiko persaingan usaha, dan karena biayanya memang ditanggung swasta.
    Saya akhirnya memahami kok…

  27. Saya pake ASTRO .. sama gak mutunya karena gak nyiarin thomas dan uber 🙂

    Rinduku,
    Mungkin First Media maupun Astro nggak kerjasama dengan Trans TV…jadi akhirnya yang punya hak siaran hanya Trans TV.

  28. sekedar info TransTV+Trans7 dan seluruh TV lokal itu free to air (gratis) … nah klo acara2 model2 event begitu ya ga free-to-air, krn TV lokalnya bayar biaya lisencenya, dan biasanya ada agreement untuk ga boleh share ke TV2 yang lain.

    seperti halnya dulu waktu RCTI or SCTV beli hak siar piala dunia, dari vendor yg ngasie hak siar emang gitu. Waktu Astro beli Liga Inggris, Firstmedia dulu waktu masie kabelvision juga pernah beli ekslusif Piala Eropa 2004. Jadi ya sebenere sama2

    klo mau bagus, haksiar dibeli ma pemerintah, nah pemerintah yang ngejual balik ato gimana caranya supaya tiap provider dapet hak siarnya

    Sigit,
    Memang itu risiko jika semua ditanggung swasta, tapi pemerintah keuangannya juga terbatas…jadi ya harus dimaklumi. Bukankah pemerintah lebih baik menggunakan dana untuk keperluan lain yang lebih penting?

  29. Jangan sedih bu, kalo ga sempat nonton. Cukup doa nya, agar tim kita bisa merebut kedua piala tersebut.

    Erander,
    Doa saya tim bisa membawa piala Thomas dan Uber ke pangkuan Indonesia. Sekarang udah pasang antena kok…..nyatanya juga waktu nonton terbatas…..

  30. Yogi

    Lol..nggak juga.
    Sebelum masuk ke Trans7,Liga Italy masih bisa ditonton secara gratis…
    Tapi tiba masuk ke trans7….kena acak juga sama trans7.

    Jadi sebenarnya,TRANSCORP yg hobby ngacak…

    Kalo piala dunia sih masih wajar….
    Ini juga disebabkan pihak TV yg egois…mo menang sendiri.

    Yogi,
    Yang menyedihkan, sebetulnya kalau pertandingan untuk piala yang memungkinkan Indonesia menang, ya bisa ditonton oleh seluruh pemirsa di Indonesia. Saya ingat zaman SMP, pertama kalinya Thomas Cup bisa dimenangkan Indonesia, diarak keliling kota, dari Jakarta sampai Surabaya, dan setiap jalan orang berjejal untuk melihat.

  31. jadi kecewa ya, bu, ndak bisa ngedukung timnas endonesa…
    mungkin bagus juga kalo dibikin postingan berjudul ‘nasionalisme yang terganjal’ 😆

    Wennyaulia,
    Iya…mestinya judulnya begitu ya….tapi nanti disangka berlebihan.

  32. semuanya karena persoalan bisnis hak siar saja. karena siaran ini berskala internasional jadi siapa yg berminat boleh bayar 🙂 untuk first media mungkin tidak punya hak siar itu. sama kasusnya dengan siaran liga inggris hanya astro yg berhak menyiarkan secara langsung di indonesia 😀

    Totok Sugianto,
    Betul….dan solusinya sederhana….beli antena, walau gambarnya tak sejernih pakai First media.

  33. Saya malah tidak sempat nonton karena saat acara ditayangkan masih di kantor.

    Saya doakan supaya Tim Thomas dan Uber mampu memboyong piala Thomas dan Uber. Nggak nonton ngga papa, Bu, daripada kecewa kalau tim kita kalah.

    Kang Kombor,
    Saya juga berdoa semoga tim Indonesia menang.
    Kenyataannya setelah pasang antena, waktunya juga terbatas, karena banyak kerjaan lain….

  34. liswari

    wah ini bisa diteruskan ke pihak Trans Tv gak yah.. kalau bisa kan bagus biar mereka bisa ubah kebijakan….

    si pektong kenal sama salah satu produser di TransTV, coba aja…

    Lis,
    Justru Pektong ini yang heboh…besoknya pulang kantor langsung bawa antena…dan langsung dipasang

  35. hahahahaha…kata suporter2 itu, “mau dukung indonesia saja susah, mending dukung jepang” :p

    Cewektulen,
    Berarti ikut meliput ke Jakarta ya…..
    Cerita dong di blog nya

  36. eci

    aneh tapi nyata…
    NONTON secara langsung , tiket yg dijual hanya sedikit…kebanyakan dibagikan ke sponsor…

    Nonton di TV…juga susah….

    Eci,
    Berita di radio, untuk VVIP karcis sudah habis…..paling tidak panitia nya tak tekor…
    Saya pilih nonton di rumah aja…padahal kalau langsung pasti lebih seru…

  37. first media kalo orang Indonesia pastinya sudah luntur rasa nasionalismenya *hehe saya agak katrok nih Bu tentang TV kabel*

    Tomy,
    Masalahnya yang punya hak siaran kayaknya hanya Trans TV, dan mungkin tak boleh dibagikan pada TV lain. Sedangkan First Media hanya memberikan fasilitas jaringan (seperti Indovision, Astro dll), selama ini dengan berlangganan FM bisa melihat TV lokal maupun beberapa TV luar negeri, kecuali beberapa TV yang harus membayar lagi.
    Awalnya sih berlangganan FM karena tertarik jaringan internetnya, jadi bukan karena jaringan TV nya.

  38. untunglah bu, ada tempat pelampiasan yang positif, blogwalking & ngeblog ….

    btw kalo sy sih, ndak terlalu tertarik kalo masih babak penyisihan…… tertarik nongton kalo Indonesia dah sampe semifinal atau final 😀

    Adit,
    Ternyata setelah pasang antena waktu menontonnya juga terbatas.

  39. baca liputannya saja Bu, di blog kawan-kawan. saya juga nggak bisa nonton, tapi nggak begitu kecewa, karena memang dari awal nggak bisa, bukan karena masalah antena…

    Isnuansa,
    Rasanya beda sih….yang bikin seru kan tegang dan deg2an nya itu lho.
    Btw, setelah pakai antena, semua beres.

  40. saya menunggu nunggu layanan first media dikota surabaya, bisa dibayangkan, kantor dan CSnya muncul duluan dibanding layanannya

    Peyek,
    Sabar….siapa tahu sebentar lagi….

  41. Kemarin nonton…
    Yeah!!!
    pakai antena..

    Udah deg2an gitu waktu pertandingan Sonny. Untunglah, selisih kekuatan ganda kita lumayan jauh. Saat Taufik juga deg2an lagi, karena Rajiv termasuk bisa mengimbangi. Padahal belum semifinal..

    Kunderemp,
    Semangat….mudah2an tim Indonesia semakin semangat….dan menang….

  42. SAMA… Dulu saya juga ENEG… ga bisa nonton LiGa Italia… jadi males langganan TV kabelnya…

    JoEy D`JuVe,
    Sebetulnya awal langganan First media (saat itu masih Kabel Vision), karena internetnya, biar anak-anak dan temannya bisa pake internet 24 jam dan bayarnya sama, sehingga anak saya tak harus ke warnet. Dan satu2nya yang bisa melayani adalah Kabel Vision.
    Ternyata juga bisa dipakai untuk TV, dan gambarnya lebih bagus dibanding menggunakan antena….akhirnya jadi tak tergantung antena….begitu ada masalah kemarin, langsung pakai antena lagi, khusus untuk nonton pertandingan piala Thomas dan Uber.

  43. Yudhi

    Saya lihat di website Trans TV, mulai babak semifinal sore nanti siaran thomas uber lewat parabola tidak akan diacak lagi.. moga2 ini juga berlaku buat firstmedia ya bu.. kita coba liat nanti sore.. hehe

    Yudhi,
    Sejak kemarin udah pakai antena…dan bisa menikmati pertandingan piala Thomas.

  44. Ping-balik: BAPUK! « Scribbles..just scribbles..

  45. LisVin

    saya juga kecewa dgn first media, pas lg ada pertandingan thomas uber cup channel trans7 nya keganti sama channel luar.. nanti klo acara thomas uber udh selese balik lg jd trans7.. KESAL dgn first media!!!

Tinggalkan komentar