Apa yang sebaiknya dilakukan setelah pensiun?

Beberapa kali saya mendapat pertanyaan, baik secara langsung, maupun melalui email. Mungkin karena saya telah menjalani masa pensiun sejak akhir 2007, dianggap layak memberikan pendapat. Padahal saya juga tak punya keahlian untuk memberikan jawaban. Namun saya akan mencoba menuliskannya di sini, dari hasil beberapa kali mengikuti pelatihan, karena saat memimpin Diklat, pelatihan tentang kewirausahaan untuk para karyawan yang akan menyelesaikan masa tugas, dilakukan terus menerus sepanjang tahun.

Mengapa tetap perlu melakukan kegiatan?

Tentu saja, setelah masa pensiun, kita tetap harus aktif melakukan kegiatan, entah berupa kegiatan sosial, ataupun kegiatan yang dapat menambah nilai ekonomi. Kegiatan ini juga memungkinkan kita ketemu dengan banyak orang, sehingga ada interaksi, dan punya bahan yang didiskusikan. Sesuai penjelasan psikolog, dan para pakar lainnya, orang yang telah pensiun harus tetap aktif menggunakan otaknya, agar memperlambat penyakit pikun. Apakah memperlambat penyakit pikun dapat dilakukan dengan membaca? Ternyata jawabannya adalah tidak, karena jika hanya membaca, maka itu merupakan kegiatan pasif. Kegiatan yang dikategorikan melatih otak, antara lain mengulang isi tulisan yang dibaca tadi, dengan menuliskannya kembali atau mendongengkannya pada orang lain.

Pantesan, bapak suka bercerita ya bu, mungkin maksudnya untuk melatih otak,” celetuk si bungsu yang saat itu saya ajak ikut pelatihan.

Ya, enggak nduk, kan bapak menjadi dosennya masih lama, karena umur pensiun dosen 65 tahun sedang umur pensiun ibu 55 tahun,” jawab saya.

Wah susah ya, mosok ibu harus mendongeng lagi, apa dongeng cinderela lagi?” tanya si bungsu.

Lha, kamu masih mau nggak kalau tiap malam didongengi cinderela oleh ibu, biar ibu nggak pikun?” tanya saya.

Si bungsu hanya tersenyum geli, mungkin membayangkan akan didongengi ibu cerita cinderela. Ya, itu cerita dua tahun lalu, saat saya mau menghadapi masa persiapan pensiun. Di perusahaan saya, ada masa persiapan pensiun selama setahun, kita sudah tidak aktif bekerja, tapi masih dibayar penuh. Diharapkan dalam masa setahun ini, kita sudah mempunyai pilihan apa yang akan dilakukannya setelah pensiun yang sebenarnya terjadi.

Pilihan kegiatan apa yang akan kita lakukan?

Tentu saja pilihan bidang kegiatan apa yang harus kita lakukan, sangat tergantung pada sifat dan kompetensi masing-masing. Yang harus diingat adalah umur tidak muda lagi, sehingga jangan memilih pekerjaan yang ber risiko tinggi. Jadi, kalaupun memilih ber wirausaha, sebaiknya memilih yang sederhana, dimulai dari kecil, sehingga akan mengenal risiko dan suka dukanya sejak awal. Jangan langsung memulai usaha dengan modal besar, karena kalau rugi, bukan kesenangan yang diperoleh, malah akan terbaring di rumah sakit karena stroke.

Ada beberapa teman yang memulai wirausaha sejak 5 tahun sebelum pensiun, dan ini yang benar. Apalagi jika memulai usaha pada umur 45 tahun. Selain anak-anak sudah cukup besar, juga modal telah cukup terkumpul. Masalahnya, pada umur seperti itu, kita lagi sibuk2nya meniti karir, mungkin malah sudah punya jabatan yang tak memungkinkan ditinggal untuk memikirkan usaha lain. Bahkan pada umur seperti itu, saya pulang kerumah di atas jam 9 malam, dan sering bepergian ke luar kota. Kita juga harus memahami, memulai usaha baru, membutuhkan perhatian ekstra, tak bisa ditinggal-tinggal.

Bagaimana cara menentukan pilihan pekerjaan yang dilakukan setelah pensiun?

Dalam jawabanku pada salah satu teman blog yang menanyakan hal ini, saya menyarankan untuk melakukan SWOT analysis. Apa kekuatan (Strength), kelemahan (Weakness), Peluang (Opportunity) dan kendalanya (Threat). Hal ini pula yang saya lakukan sebelum saya memutuskan, kegiatan apa yang saya lakukan setelah pensiun. Untuk menentukan pilihan ini, dapat dibantu oleh anak, atau suami/isteri, karena kadang kita tak bisa menilai diri kita sendiri.

Saat itu, saya dan suami mulai memikirkan dari segi biaya operasional rumah tangga yang harus dikeluarkan minimal setiap bulan, biaya untuk anak-anak melanjutkan kuliah (syukur bisa sampai S2), kelemahan fisik saya, dan kemampuan apa yang bisa digali. Juga kegiatan ini harus disenangi, agar kita melakukannya dengan gembira. Akhirnya disepakati, pekerjaan yang akan saya lakukan, adalah pekerjaan yang tak terlalu melelahkan secara fisik. Kebetulan saya memang sejak lama telah menjadi staf pengajar profesional (tidak tetap) di suatu lembaga pendidikan, jadi setelah MPP (Masa Persiapan Pensiun), saya kadang-kadang mengajar di lembaga tersebut, apabila materi yang diperlukan sesuai dengan kompetensi saya.

Teman saya, setahun sebelum pensiun, membangun semacam peristirahatan, ada kolam pemancingan, dan menjual berbagai tanaman hias di daerah Kaliurang. Hasil pengamatan saya, kolam pemancingannya banyak dikunjungi orang, terutama hari Sabtu Minggu. Sedang teman yang lain, membuka restoran di wilayah Bandung, dan teman lainnya membuka toko yang menjual pakaian dan barang keperluan wanita di ITC Bandung. Ada juga teman yang membuka tempat kost-kost an, karena kebetulan rumahnya dekat dengan kampus universitas negeri, dan berbagai perguruan tinggi lain di kota nya. Tentu saja, semua ini harus disesuaikan kondisi kemampuan suami isteri. Teman yang membuka restoran, isterinya memang suka memasak, sehingga walau dia mempekerjakan koki, tetap sang majikan bisa memonitor rasanya. Namun diantara semuanya, ada juga yang hanya melakukan kegiatan sosial, dan mereka terlihat bahagia.

Jadi, pada prinsipnya adalah melakukan kegiatan dengan hati riang, baik yang bersifat sosial, maupun ada nilai ekonomi. Untuk yang mulai usaha saat sudah berumur, sebaiknya usaha dimulai dari kecil sehingga risikonya tak terlalu besar jika terjadi kegagalan.

Semoga ini dapat membantu bagi teman-teman yang bertanya lewat email, maaf jika jawaban dan postingan ini belum memuaskan. Mudah2an ada teman-teman yang mau menambahkan pendapat atau sharing pengalaman disini, baik bagi yang telah mengalami masa pensiun, atau dari pengamatan terhadap ayah/ibu atau saudara lain, yang aktif melakukan kegiatan setelah pensiun.

59 pemikiran pada “Apa yang sebaiknya dilakukan setelah pensiun?

  1. Alhamdulillah Pertamax (kalo tidak ada yang menyalip), pertama-tama… selamat menjelang Shubuh Bunda Enny, kedua : wah pagi-pagi sudah ada info bermanfaat untuk persiapan nanti di masa pensiun, walaupun masih agak lama saya ke masa pensiun (insya Allah, masih dikasih waktu), Kalo saya sering terpikirnya di masa-masa pensiun itu punya sebuah rumah di desa dengan kebun cabai atau tomat… hehehe… (kaya yang masih kuat aja di masa pensiun bertani cabai dan tomat). Kalau begitu nanti saya akan lakukan metoda SWOT Bunda Enny dulu… hehehe… sekali lagi trima kasih, Bu… -japs-

    Japspress,
    Wahh ternyata banyak teman yang menunggu Subuh dengan ngeblog.
    Syukurlah jika bermanfaat, tapi memang masa pensiun harus diperhitungkan dengan cermat, agar kita tidak bingung nantinya mau menghabiskan waktu dengan melakukan kegiatan apa. Belum lagi, jika saat sebelumnya menjadi seorang pejabat, kemungkinan ada rasa kehilangan percaya diri dsb nya…….
    Saya termasuk “agak tak terlalu memikirkan”, mungkin karena saya perempuan, yang kegiatan setelah pulang kantor atau hari libur hanya seputar rumah, dan saya suka membac, menjahit, menanam bunga, dan beres-beres…jadi ya waktu cepat berlalu. Tapi kalau cuma di rumah saja tentu akan bosan…jadi perlu juga pergulan sosial keluar.

  2. setelah pensiun? wah, terlebih dulu saya mau memikirkan apa yang akan dilakukan ketika pensiun, baru kemudian memikirkan apa yang dilakukan setelahnya.

    Artja,
    Paling tidak lima tahun sebelum pensiun, sudah punya bayangan apa yang akan dilakukan.

  3. Informasi yang sangat bermanfaat bunda, karena kebetulan suami saya akan pensiun sekitar 15 tahun lagi sedangkan saya masih muda. Mulai sekarang kita sudah siap siap apa yang akan dilakukan pada saat suami saya pensiun. terimakasih

    Yulism,
    Betul Yuli…karena kedua suami isteri akan mengalami hal dan kegiatan yang berbeda. Kalau biasanya pagi2 sudah bersiap mau kerja, sekarang waktunya lebih luang…namun kalau tak ada kegiatan juga bisa menimbulkan kejenuhan.

  4. Program pelatihan wirausaha pada saat menjelang MPP adalah sangat besar manfaatnya. kadang ada perusahaan merasa tidak perlu untuk mengadakan pelatihan itu, bagaimana cara meyakinkan manajemen ya bu?

    Avartara,
    Bukankah manajemen juga berkepentingan jika karyawannya berbahagia setelah pensiun? Memang perlu cara untuk meyakinkan manajemen, dan bisa juga pelatihan ini berguna bagi manajemen itu sendiri.
    Kalau di perusahaan tempat saya bekerja dulu, manajemen sering melakukan diskusi terbuka dengan perwakilan karyawan (SP), juga dengan para manager, dari sini akan mendapatkan berbagai input. Pelatihan ini hendaknya dilakukan jauh sebelum karyawan akan pensiun, dan para junior yang melihat bahwa perusahaan memberi perhatian pada karyawan, akan loyal pada perusahaan dan bekerja giat untuk mencapai tujuan perusahaan.

  5. setelah pensiun, saya pengen punya sekolah taman kanak2 dan mengajar disitu bu, kan prinsipnya kegiatan dilakukan dgn riang dan saya senang mengajar

    Aprikot
    ,
    Mendirikan sekolah taman kanak-kanak ide menarik, apalagi melihat anak kecil yang lucu-lucu itu. Rasanya dunia ini indah sekali, melihat kepolosan anak-anak kecil itu.

  6. Yg mungkin bisa bikin penasaran, bbrp bpk & ibu satu itu ikut pelatihan dimana ya kok bisa nggak mau pensiun2. Kerja & ngerjaiiiiin terus.

    Bah reggae,
    Entahlah……..tapi mau nggak mau kan masa itu akan tiba juga….

  7. Iko

    Iko koq belum kepikir kearah sana yaaa….

    Untuk saat ini, ingin bekerja sebaik mungkin,… jika sudah waktunya mungkin akan membuat rumah perpustakaan 😀 dan menjadi ibu rumah tangga saja.

    Iko,
    Wahh Iko kan memang masih jauuuh…tapi pengetahuan ini tak ada salahnya. Saya dulu mengajak si bungsu agar dia memahami seperti apa situasinya jika ayah ibu pensiun….dan sekaligus dia juga belajar, karena kebetulan pelatihan tsb mendatangkan beberapa pakar dari sisi medis (dokter kandungan), dokter ahli jiwa (psikiater), psikolog….juga beberapa wirausahawan…sekaligus meninjau dan diskusi ke berbagai lokasi usaha.

  8. fauzansigma

    wah.. sy masih perlu melangkah bberapa tahap lagi utk pensiun, kuliah aja blm selese Bunda.. doakan aja smoga kuliah cepet selese yah nanti klo pensiun sy pengen tetap beraktivitas.. 😀

    fauzansigma,
    Yang penting sekarang pusatkan pemikiran untuk menyelesaikan kuliah dan mendapat pekerjaan yang baik…atau mau mulai berwirausaha?

  9. Ibu pensiun lalu menjadi blogger..:)
    Good article, Bu …

    Donny Verdian,
    Hehehe….iya….tapi ternyata saya belum menikmati pensiun 100%…kadang-kadang sibuk sekali.
    Padahal tahu enggak, dulu suami sudah menyiapkan ruang kerja…biar isteri bisa menulis (mau mencoba jadi penulis nih)….di sela-sela kesibukan mengurus tanaman, mengurus suami dan anak. Ternyata ada beberapa tawaran, yang meminta menjadi pengajar, yang kadang membuat saya berkeliling ke daerah, seperti Banda Aceh, Lombok, Makassar, Papua dll.

  10. waduhaduh™… jadi kepikiran nih nanti kalau misalnya pensiun mau ngapain. hwehe. maunya sih enak2an aja. hoho.

    (^_^)v

    tapi bener tuh, otak musti setiap saat diasah.

    Farijs van Java,
    Wahh…kan masih lama…masih banyak waktu untuk memikirkan.

  11. orang jawa bilang “mati amargo kahanan”, yah mati yg disebabkan krn keadaan, krn memang sudah tidak punya tujuan dan hasrat hidup…

    sbg manusia, kita hrs sll punya tujuan, hasrat dan mimpi untuk digapai, kapanpun, dimanapun. Krn sesungguhnya mmg utk itu manusia hidup…

    herry setyono
    ,
    Sebetulnya banyak kok kegiatan yang memerlukan uluran tangan kita, yang penting ada kemauan….

  12. lha saya juga pensiuanan dini. enaknya ngapain ya bu? 🙂

    Pamantyo,
    Walahh paman…lha saya malah harus banyak belajar dari paman, bagaimana bisa punya kesibukan yang se abreg itu…..

  13. Profesi pensiunan memang cukup lumayan seperti yang diceritakan Ibu Enny. Di tempat saya pun tidak jauh beda. beberapa pensiuner juga bahkan mmapu bertahan dalam bisnisnya. Malah melesat melebihi menantu dan anak-anaknya. Kini si bapak pensiunan itu justru membantu mengasapi dapur anak dan menantunya.

    Mas Kurt,
    Saya juga banyak melihat seperti itu…pengalaman selama bekerja banyak membantu untuk mulai berwirausaha, asal memang mau merubah mindset…yang saat bekerja mungkin menjadi seorang pejabat, setelah pensiun dan berwirausaha adalah melayani dan memuaskan pelanggan. Jika ini dapat diatasi, banyak kok yang berhasil.

  14. Yap, bagus Bu. Saya baru akan menyiapkan pensiunan he he, moga siap nantinya. Menikmati pensiun sembari terus berbuat. Salute.

    Ersis Warmansyah Abbas,
    Betul pak, dengan persiapan yang matang, pensiun tidak seseram yang dibayangkan….malah punya waktu untuk lebih memperhatikan keluarga.

  15. Ayah saya bilang kalo pensiun nanti mau pulang ke Banda Aceh saja, disana deket dengan alam dan masjid ….

    hubungananya apa yah …

    kalo saya pensiun saya ingin punya panti jompo, biar tetep ada teman2 sebaya 🙂

    Rindu,
    Banda Aceh sekarang rame, dan memang pusat kegiatan berada pada masjid Baiturrachman. Saya senang sekali waktu setahun yang lalu mendapat kesempatan mengunjungi Banda Aceh…..saya memahami jalan pikiran ayah Rindu.

  16. saya masih jauh dari namanya pensiun, tapi sy berencana ketika pensiun adalah menikmati sisa hidup ini tetap menghasilkan namun sudah tidak berat 😀 misalnya lewat investasi2, biar orang yang urus kita yang nikmati :mrgreen:

    Arul,
    Semoga berhasil…….
    Sekarang banyak sekali kemajuan, sehingga kita tak boleh hanya menggantungkan dari uang pensiun, produk investasi sudah bermacam-macam. Tapi kita tetap harus melakukan kegiatan…agar tak jenuh.

  17. Pensiun sebenarnya adalah sesuatu yang wajar…. namun bukan berarti kegiatan kita harus pensiun apalagi otak kita. Mencari penghasilan tambahan adalah sesuatu yang sangat positif, apalagi ditambah kreativitas sendiri atau juga melakukan sesuatu agar otak kita tetap terstimulasi untuk terus bekerja (yang terbaik adalah selalu belajar hal2 yang baru) agar tidak cepat menjadi senile….

    Yari NK,
    Yup…setuju…..

  18. Pensiun itu hanya satu fase berakhirnya pekerjaan kita di suatu institusi tertentu krn batasan usia atau krn keinginan sendiri yg disebabkan banyak faktor. Selepas momentum itu tidak ada manusia yang benar-benar berhenti bekerja dan hanya diam, apalagi kalau melihat pada Ibu, bukan begitu Bu? Yang ada hanya beralih kegiatan dan peranan dalam melanjutkan kehidupan. Seperti falsafah seorang muslim, setelah usai satu pekerjaan lakukanlah pekerjaan yang lain.

    Yoga,
    Betul….dan saya juga santai saja dalam menghadapi masa ini. Tapi setelah ikut suatu pelatihan, dan otak harus dilatih terus, maka saya menambah dengan menulis. Lha kalau cuma ikutan milis, kan seringnya yang komentar hanya itu-itu saja, lainnya pasif, saya akhirnya mengikuti saran anak…ngeblog…hehehe…yahh, seperti air mengalir saja. Sebetulnya kesibukan rumah tangga juga sudah menghabiskan waktu, dari mulai mengurus kebersihan, berkebun, menjahit….dan saya sempat menjahit sendiri gordijn rumah…hehehe.

  19. Pensiun tidak berarti diam kan ? pensiun menandakan kemerdekaan, kemerdekaan bagi manusia untuk bisa berbuat sesuatu untuk dirinya sendiri ataupun untuk orang lain, ayah saya juga mau pensiun, dan beliau tidak mau jika pensiunnya nanti tidak digunakan untuk aktifitas yang baik, makanya beliau mulai dari sekarang menyiapkan lahan lahan kebun untuk ditanami dan ketika beliau pensiun nanti maka beliau tinggal melakukan aktifitas hobinya itu , yaitu berkebun, tradisi indah untuk mensyukuri pemberian tuhan ….
    salam buk rita .

    Muda bentara,
    Betul…berarti ayahmu sudah mempersiapkan pensiunnya dengan matang.
    Benar, saat muda kita sibuk mengejar karir, anak-anak masih kecil…saat pensiun, anak sudah/hampir selesai kuliah, biaya hidup juga berkurang, demikian pula pendapatanannya…sehingga sebetulnya inilah kesempatan melakukan sesuatu dengan gembira, nggak ada beban lagi…

  20. Bikin postingan yang rutin salah satu kiat mengantisipasi pikun paska pensiun, begitu kan Bu? Tetap aktif dan semangat di dunia maya.

    Mufti AM,
    Betul sekali…cuma tugas lain tak boleh terbengkalai. Pernah karena sibuk posting, blogwalking, saya jadi ter birit-birit mengejar dead line laporan…hehehe…padahal mestinya ngeblog, setelah pekerjaan yang lain selesai.

  21. ayah saya dua tahun lagi akan pensiun
    sehingga tahun depan akan masuk MPP
    agak berat memang,tp alhamdulillah ayah saya sejak lima tahun lalu sudah mulai cari kegiatan
    sama seperti yang bunda katakan 🙂

    Sigit,
    Pada akhirnya waktu itu akan datang, cuma bagaimana mepersiapkannya, agar kita bisa menghadapi dengan tenang dan gembira.

  22. Pakde

    Pensiun? masih jauuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuh bun!! umur saya belom cukup buat pensiun. Nunggu yang di contohkan aja dulu dari beberapa person yang hendak pensiun lebih dulu…Saya jadi inget tetangga di Bandung bun, Pensiun kelimpungan nyari ide untuk buka usaha. Ketemu idenya mau jualan..buntutnya bingung mau jual apa…bikin warung masih bertanya juga warung apa.

    bubun mau pensiun gitu bun?

    Pakde,
    Lha saya malah udah pensiun sejak akhir 2007, …..mungkin kalau belum pensiun, belum terpikir ngeblog….hehehe
    Jadi ngeblog itu gantinya mendongeng saat anak-anak masih kecil, cuma kali ini temanya diganti, menjadi sharing pengalaman…..yang walau cerita sehari-hari, mudah2an ada manfaatnya bagi pembaca.

  23. Apa yg akan dilakukan setelah pensiun perlu disiapkan minimal 5 tahun seeblum pensiun. Apakah akan bisnis, bekrja lagi, mengajar, atau memilih tidak melakukan apa-apa perlu disiapkan. Persiapam untuk penyesuaian mindset. Perubahan yg sangat terasa sesuah pensiun adalah kehilangan status, kehilangan teman, perasaan tidak diperlukan lagi oleh lingkungan.

    Roes Haryanto,
    Betul pak……saya awalnya sederhana saja, mau menemani suami di Bandung, maklum selama ini kami berpisah tempat tinggal terus. Setelah di Diklat mendapat kepercayaan bapak untuk bergabung di PLH, maka saya mulai memikirkan kemungkinan lain. Kebetulan anak sulung kuliahnya di Jakarta….ternyata saat mulai MPP, saya ditilpon LPPI apa bisa membantu mengajar? Kadang juga membantu sebagai penguji di Sespibank (kalau yang ini, jika penguji utamanya berhalangan)…dan karena rumah saya termasuk dekat dengan LPPI, menjadi tempat tujuan jika diperlukan se waktu-waktu. Akhirnya saya malah banyak berkecimpung disini…selain ada juga tawaran dari tempat lain, dan saya bersedia sepanjang memang waktu saya kosong.

  24. Wahhh… keren banget nih tipsnya… buat pelajaran… tapi belum pasti juga saya kapan pensiunnya…, soalnya saya kan bukan pegawai negeri!
    Tapi kayaknya pikun nggak terpengaruh oleh penisun atau tidaknya seseorang…

    qizinklaziva,
    Mungkin juga, tapi jika pensiun dan tak melakukan kegiatan apa-apa…..bukan berarti harus bekerja lagi…..mungkin akan menimbulkan kebosanan.

  25. zulfaisalputera

    Pensiun itu indah, Bunda!
    Banyak orang bisa menikmati pensiun seperti menikmati keindahan taman-taman. Mereka bisa kembali menghirup udara segar dan pandangan yang indah tanpa dikejar dan diburu waktu dan nafsu.

    Pensiun itu manis, Bunda!
    Banyak orang bisa merasakan lezatnya seperti mencicipi berbagai macam sajian makanan tanpa dikejar takut kekenyangan atau pun kehausan.

    Pensiun itu pasti, Bunda!
    Pasti datang.
    Tinggal sekarang siapkah menyambutnya dengan senyum lebar atau pun kecut.

    Bunda, siap?

    Tabik!

    zulfaisalputera
    ,
    Lha saya memang sudah pensiun….

  26. pensiun…semoga kita tidak menjadi beban bagi orang-orang tercinta di sekeliling kita.

    semoga masih bisa memberi manfaat, sekecil apapun…amin.

    uminuha,
    Itu yang harus diupayakan…..tak memberi beban pada anak cucu, tapi memberi manfaat walau kecil artinya

  27. Sebuah tulisan yang patut dibaca oleh banyak orang.

    Rasanya aku tak ingin pensiun. Ingin kerja selamanya. Tapi di sisi lain, ingin juga pensiun muda. Dan hanya bekerja seorang diri saja. Menjadi individu yang bebas.

    Salahkah?

    Daniel Mahendra
    ,
    Tidak salah, apalagi sekarang kita makin memahami….dan makin banyak pemahaman tentang financial planning, yang pada dasarnya perencanaan keuangan untuk masa depan. Apa yang akan terjadi nanti, bisa diperkirakan, dan sebaiknya kita mesti sudah menyiapkan dana, berupa investasi atau apapun, agar saat masa itu tiba tak kelabakan.

  28. Apa yang sebaiknya dilakukan setelah pensiun?.
    Yah, betul saya juga mau tahu apa yang saya bisa bikin.Padehal saya orang spanyol yang tinggal di spanyol sudah jadi pensiun tapi seperti rindu sedikit waktunya yang saya kerja.
    Terlalu banyak waktu bebas dari pagi sampai malam.
    Jadi tolong saya, kasih tau apa yang bisa bikin, selain dari satu blog hehehehe.
    Salam kenal dan salam from Barcelona (Spain)

    Gildo,
    Salam kenal juga, makasih telah berkunjung…..

  29. Kalau menurut aturan, saya masih agak lama pensiun. Tapi sekarangpun, saya sudah ingin pensiun. Dengan pensiun, saya akan terbebas dari tugas rutin yang menyita waktu di kampus, bisa melakukan berbagai hal yang saya sukai, belajar ini-itu, pergi kemana-mana, melakukan banyak kegiatan sosial, dan lain sebagainya. Yah, harus bersabar menunggu pensiun, Mbak Enny.

    Kakak saya, sesudah pensiun rajin menyetir ke luar kota, karena katanya dengan menyetir akan membuat orang tidak cepat pikun. Benar nggak ya?

    Tutinonka,
    Sebetulnya, dengan persiapan, semua bisa dihadapi dengan tenang. Kegiatan apapun, yang penting tak membuat waktu terasa lama. Dengan adanya kegiatan, terutama yang kita sukai, membuat hati senantiasa riang….

  30. Benarkah selalu muncul post power sydrom ketika masuk usia pensiun? Apa itu disebabkan oleh tidak adanya kegiatan.

    Kegiatan sudah pensiun nanti apa, ya? Mungkin tetap menulis; buku atau media massa. Ah masih belum terpikir benar, bu. Tapi itu memang harus disiapkan agar tidak kaget.

    Indra KH,
    Post power syndrom? Kayaknya tergantung pada orangnya. Kalau selama menjabat kita tetap hidup wajar, sederhana dan biasa saja, mungkin kita juga tak merasakan perbedaannya.

  31. adipati kademangan

    Teringat pertanyaan Mario Teguh kemarin “Setelah ini apa ?” tidak banyak yang bisa menjawab. Bahkan saya pun jika kelak telah mencapai tujuan2 saya nantinya akan kesulitan menjawab pertanyaan tersebut. Semoga saja saya tidak akan pernah berhenti untuk terus berkarya meski tidak bekerja lagi.

    Adipati Kademangan
    ,
    Betul…yang penting tetap berkarya….hehehe…saya malah sudah menjahit gorden jendela, pintu dll. Juga ngoprek tanaman, di sela kegiatan lain yang “agak produktif”.

  32. MPP saya masih sangat lama, bu enny. tapi postingan ibu juga akan sangat bermanfaat buat saya, utk menjadi pengingat bagaimana memilih aktivitas yang produktif pascapensiun agar tidak sampai mengalami masa post-power syndrom.

    Sawali tuhusetya,
    Tulisan di atas menjawab pertanyaan beberapa teman blogger yang orangtuanya mau pensiun, dan sebaiknya kegiatan apa yang akan dilakukan. Dan karena menurut saya cukup menarik untuk dibahas, saya tuangkan dalam bentuk tulisan di atas, siapa tahu bermanfaat.

    Dulu temannya anak saya, juga mengenalkan mamanya yang akan pensiun, kebetulan putranya, yang teman si sulung mau berangkat ke Amerika meneruskan kuliah. Sang anak kawatir mamanya kesepian (teman anak saya bungsu, dan kakaknya tinggal di Surabaya), jadi mulai mengajarkan membuat email, namun sayangnya belum mencoba ngeblog.

  33. ibu fi taun depan juga pensiun bu, rencananya mau mengembangkan tempat belajar / les buat anak-anak di lingkungan sekitar, maklumlah jiwa mengajar beliau sudah mendarah daging, he..

    Pipiew,
    Saya jadi ingat almarhum ibu….saat beliau sakit, dan udah pensiun, beliau bersedia pindah ke Semarang karena adikku yang tinggal di semarang adalah dosen dan jarang turne ke luar kota. Adik memberikan garasinya untuk tempat mengajar ibu, yang diajar hanya anak tetangga dan cucunya…yang penting ada kesibukan.

  34. heryazwan

    Kayaknya memang harus dipikirkan dari sekarang, setelah pensiun mau ngapain? Kalau nggak ada aktivitas pasti cepat stress ya Bu?
    Menulis dan mengajar bagi saya adalah kegiatan ideal untuk mengisi masa pensiun.
    Kalau mau buka usaha baru?
    Wah, risikonya terlalu berat…
    Entahlah kalau ada usaha yang risikonya kecil tapi hasilnya besar…
    Mimpi kali ye…

    Heryazwan
    ,
    Saya juga nggak berani buka usaha, karena tahu saya tak punya kompetensi ke situ…dan terlalu sering melihat orang jatuh bangun dalam membangun usaha, dan justru dalam wirausaha ini dibutuhkan fisik dan stamina kuat.
    Tapi bang Hery kan udah jadi blogger…tinggal melanjutkan dalam dunia tulis menulis, mengajar dsb nya.

  35. Saya ?
    Saya mungkin sama dengan Abang Hery Azwan …
    Sehabis Pensiun maunya mengajar atau menulis …

    plus … buka usaha kos-kosan … untuk beberapa pintu … (kayaknya enak ya …)

    Nh18,
    Bukannya sekarang sudah mengajar? Tinggal melanjutkan saja…atau menjadi pimpinan beberapa lembaga pendidikan…ntar saya mau juga gabung. Bagaimana ?

  36. Menjelang ramadhan, saya dan beberapa teman dekat SMA kumpul2. Salah satu topik pembicaraan saat itu adalah mengenai apa yg dilakukan setelah pensiun. Meski resminya pensiun saya dan teman2 masih sekitar 15-an tahun lagi, tapi kayaknya memang perlu dipikirkan dan diupayakan sejak sekarang. Ini penting karena waktu ternyata berjalan cepat. Rasanya baru tahun2 kemarin kami lulus SMA, ternyata sekarang anak2 kami saja sudah memasuki bangku SMP.

    Terima kasih bu atas informasinya. Ditunggu info2 selanjutnya.

    Salam

    Aris,
    Bagus kan kalau udah dipikirkan jauh hari…..15 tahun sebelumnya sudah bisa memikirkan..misal membeli sebidang tanah, mungkin selama belum pensiun, dikerjakan oleh orang lain…dan hanya sebulan sekali dimonitor pengusahaannya, atau dalam bentuk usaha lain…

  37. jakatan

    WAH terima kasih ada yang mengingatkan, …. karena mungkin sebentar lagi saya pensiun, tetapi masih belum punya rencana apapun…. kadang kita ini maunya merasa masih muda terus ….. tetapi umur tidak bisa ditahan ya bu …..

    saya akan mulai memikirkannya bu …….. terima kasih.

    salam,

    Jakatan,
    Umur memang tak bisa ditahan, dan kita sering terlena…tahu-tahu waktunya sudah datang untuk pensiun….Persiapan diperlukan agar anak-anak tetap bisa selesai pendidikannya, dan kita menikmati masa pensiun dengan gembira.

  38. kalau say serba dilematis Bu..apakah dokter atau jadi blogger……sementara part time dulu..sambil jada UGD…klo dak ada pasien…lakukan blogging….SWOT emang perlu..

    Konsultasi kesehatan,
    Profesi Dosen, Dokter adalah profesi yang nyaris tak kenal pensiun, karena selalu ada yang dilakukan. Hal ini berbeda jika profesi sebagai pegawai negeri, ataupun bekerja di perusahaan swasta maupun BUMN, ada batas waktu untuk mulai pensiun.

  39. Kalau pensiun saya ingin belajar dan belajar main catur sampai mahir bermain catur…kalau perlu menjadi juara “dunia” catur bagi usia di atas 56 tahun…. (“dunia” = bisa RT, RW, dsb)…

    Katanya main catur bagus untuk pensioners minimal membuat otak aktif terus sehingga nggak kena stroke dan depresi…

    Tinggal di dusun kecil yang di depannya ada sungai mengalir pelan seperti di Dungus….kayaknya cool banget…

    (p.s. : Kemarin saya baru datang dari Dungus, di sana sekarang sudah berkembang pesat…ada restoran asyik banget namanya Pondok Jati yang settingnya di tengah hutan, makan sambil diiringi suara cengkerik dan kodok…)

    Tridjoko,
    Dungus sekarang rame ya….saat saya mengajar di Bank Jatim, Surabaya, saya ketemu anak Madiun dari desa Manisrejo. Katanya sekarang SMA III Madiun terletak di outer ring road, berkelas international, dan gedungnya megah. Sudah lama nggak ke Madiun, suka sedih kalau hanya ketemu makam, dan merasa belum membalas budi ayah ibu, semoga beliau diampuni dosa2nya, diringankan siksa kuburnya dan diterima amal baiknya. Amien. Saya hanya mendoakan ayah ibu setiap sehabis sholat, dan setiap saat ketika teringat beliau berdua.

  40. mbak edratna…..konon ketika sang pensiunan akan mulai memasuki kehidupan barunya….tunggu saja tiga bulan ke depan apa yang terjadi pada dirinya…..kesepiankah, sindrom kekuasaankah,bingungkah, atau biasa-biasa saja…..hemat saya itu sangat bergantung pada kesiapan mental sang pensiun antara lain apa bentuk kegiatan-kegiatan untuk mengisi kekosongan……saya sendiri sudah pensiun selama empat bulan….ternyata,tugas-tugas akademik tidak kalah gedenya ketimbang sebelum pensiun……semester ini saja saya mengajar di tujuh kelas mulai dari strata satu sampai doktor….belum lagi membimbing mahasiswa yang menyelesaikan skripsi,thesis dan disertasi sebanyak 56 orang……belum lagi berblogging ria…..jadi tidak selalu masa pensiun itu otomatis sebagai masa freedom…….

    Sjafri mangkuprawira,
    Betul pak…saya ngeblog atas desakan anak-anak, yang kawatir ibunya bingung menghabiskan waktu setelah pensiun. Awalnya ragu2, tapi mereka terus mendorong…”Kan ibu suka mendongeng, mendongenglah di dunia maya, kami akan selalu membaca blog ibu” Ternyata saya malah kecanduan….dan malah harus menyediakan waktu untuk bisa menulis. Yahh, ternyata pensiun tak harus menganggur, saya suka berkebun (walau halaman sempit), suka membaca, menyulam (gordijn rumah untuk jendela dan pintu ruang tamu menjahit sndiri)…tapi kenikmatan itu tak lama…suatu ketika saya ditilpon seorang teman, diminta bantuan apa mau mengajar di Banda Aceh. Dan begitulan, malah kegiatan mengajar saya berlanjut sampai sekarang. Seminggu sekali saya ketemu dengan teman-teman, mengobrol ngalor ngidul…pokoknya kegitan yang menyenangkan, tapi semoga bermanfaat bagi orang lain.

    Melihat kegiatan blogger Tangerang, yang seperti ada ceramah kecil2an antara blogger untuksharing pengalaman, saya juga berpikir, bagaimana ya jika sesekali ketemu, diskusi, sharing pengetahuan dsb nya. Sayang rumah saya kecil (kalau masih aktif, rumah dinasnya gedeee….tapi waktu yang tak ada).

  41. jadi ingat bapak saya yang sedang mempersiapkan masa pensiunnya…
    kalau beliau sih sejak sebelum pensiun juga kegemarannya tanaman, jadi kemungkinan besar setelah memasuki masa pensiun akan lebih aktif di dunia makhluk hijau tersebut… 🙂

  42. Saya malah pengen cepet pensiun, tapi kalo bisa pendapatan tetep atau lebih gede. mau jadi orang lebih bermanfaat critanya. Dengan pensiun muda dan pendapatan gede kan bisa lebih fokus menjadi orang yang lebih manfaat. Leluasa waktu dan biaya. Doain deh semuanya, biar cepet terlaksana.

  43. Saya ingin usaha setelah pensiun, mau berjualan yang tidak punya resiko besar seperti jual sembako yang dibutuhkan masyarakat setiap hari.Dengan catatan harus punya tempat dan konsumen banyak disekitar rumah tempat tinggal.

  44. hary putwanto

    Dear bu Ratna,
    Meskipun tulisan ibu sudah lama, tapi masih relevan dan jujur saja saya membacanya telah berulang-ulang. Setahun lagi saya pensiun, begitu juga teman2 saya. Kammi mau reuni dari seluruh Indonesia, salah satu topik adalah wirausaha setelah pensiun.
    Saya tidak tahu bagaimana menghubungoi ibu, namun melalui forum ini kami mohon kesediaan menjadi narasumber. Reuni akan dilaksanakan sabtu tgl 3 April 2010 di Jakarta.
    Mohon kiranya berkenan. Maaf waktunya sempit.
    Terima kasih.
    H Purwanto. PNS di Jakarta.

    Mohon maaf, hari itu acara saya penuh…maklum akhir pekan, ada beberapa kondangan….

  45. Setelah membaca sekilas ulasan dan komentar sungguh sangat berguna untuk sharing pengalaman maupun ide .Saya juga pensiunan yaitu ambil pensiun dini.awal saya pensiun dini menggebu-gebu mau usaha ,saya harus berusaha tapi karena mungkin kurang perhitungan dan terburu-buru akhirnya terjadi kerugian Biarlah yg lalu sdh berlalu sbg pelajaran.Sekarang saya sdh punya usaha lain yg bisa menghasilkan tiap bulannya dg kerja santai dari menyewakan kamar untuk tempat kos Untuk menambah kegiatan saya ikut bisnis revellglobal ,kalau mau ikut join klik di http://www.revellsurabaya.cjb.net.Usaha ini bisa dilakukan dr rumah saja sambil internetan,sungguh mengasikkan betul

  46. suratman

    Umur saya masih 35 th, tapi sya dan istri(IRT) sering bincang-bincang.maunya pensiun nanti kewajiban thd anak juga dah selesai,mereka dan mapan,terus kami pingin hidup berdua saja, ditempat yang sepi,dipinggiran kota.mendekatkan diri pd yg kuasa,memperbaiki amalan ibadah yg selama ini kurang,saling berbagi hal yg selama ini mungkin terlewatkan.biarlah sisa umur yg masih diberi olehNya,dpt bermanfaat…pokoknya maniisss banget.barangkali cukup sederhana ya??

  47. ananta

    trimakasih Bu atas artikel Ibu, saya senang sekali mendapat pencerahan, seperti yang Ibu sampaikan . Pada saat ini tinggal beberapa bulan lagi saya akan memasuki masa pensiun , anak dua orang dan semua sudah mandiri dengan cucu 1, saya ingin berkecimpung dibidang sosial saja , saya ingin bergabung dengan organisasi lansia dengan begitu saya dapat membayar hutang saya selama ini yang terlalu mengejar karier sehingga merasakan bahwa orang tua sdh meninggal sebelum saya membuat mereka senang, oleh karena itu sy ingin membaktikan diri pada organisasi lansia. banyak yang katakan wah …sdh punya cucu jadi MC saja, tapi keliatannya tidak mudah utk itu karena cucu saya juga di luar kota dan suami saya masih aktif sbg dosen, apakah ibu memiliki refrensi organisasi lansia yang kira kira sy dapat bergabung ,mudah2an sisa umur ini masih dapat bermanfaat buat orang lain. tks

  48. share mengenai pensiun pastilah akan terus up to date,,, terima kasih kepada semua partisipan,,,
    baik juga jika saat ini , dengan berjalannya waktu,,, para partisipan kembali memberi commentnya,,,,,

    saya sendiri “mungkin” akan menghadadapi masa ini dalam waktu beberapa tahun kedepan,,,, belum ada rencana yg manab,, 😦

  49. saya baru saja pensiun, tmt jan 2013, penghasilan sebagai pns hilang 60% untungnya anak tinggal satu yg butuh biaya, tapi saya depositokan uang di koperasi untuk biaya kuliah, sehingga tiap semester tidak puyeng, dan saya belum punya rencana yg konkrit setelah pensiun ini, masih bimbang apakah berusaha buka toko atau mini maket, kebetulan saya sudah punya tempatanya, mana kebih baik usaha mini maket jual kebutuhan sehari hari atau toko bangunan

  50. Djohar Dibu

    Saya akan pensiun akhir thn 1014.
    Saya mau bertanya, hal hal buruk apa saja yang sering menimpa para
    pensiunan.?
    Tentunya kita harus optimis utk menghadapi masa pensiun, tapi kita
    juga harus mempelajari hal hal buruk para pensiunan.

  51. Alhamdulillah….rupanya buaanyak sedulur yang sudah siap-siap menghadapi pangsiun, itu tanda-tanda sedulur-sedulur sudah siap, saya seperti berniat mencari kegiatan ringan-ringan saja, beternak misalnya, terima kasih semoga semuanya tetap sehat wal afiat aamiin, wassalam

  52. sartono

    alhamdulillah….karena saya hidup didesa untuk mengisi waktu beternak ayam aja lebih mudah. semoga semuanya dalam lindungan Allah swt

  53. Kris

    Saya baru setengah bulan pensiun; jujur, rasanya agak kaget.Biasa sibuk, ke luar kota, ke luar negeri, rapat, pertemuan, acara ini itu dsb.
    Sekarang acara full di rumah, ke mushola, menyapu, mencuci mobilnya anak, baca koran, buka2 medsos, jalan kaki, nonton berita tv.
    Saya nikmati;pasrah; dan kalau bisa berkontribusi apa saja kpd anak2 (sdh berkeluarga dua, satu masih kuliah).
    Setiap hari belajar alat musik (kebetulan lengkap di rumah).
    Selain itu tidak ada.
    Saya nikmati saja sisa hidup ini; naik motor dan menyetir mobil sdh tidak mau, biarlah anak2.
    Cari duit? Fisik saya sdh terasa nggak fit, karena sebelunya pernah sakit.
    Bersyukur bersyukur itu prinsip saya mengisi sisa hidup.

Tinggalkan komentar